Rekomendasi Menu Takjil Menyegarkan, Es Sirop Bojong Ibu Momoh Yang Legendaris

RADAR TV, KOTA TASIKMALAYA–  Berbuka puasa dengan hidangan manis dan menyegarkan tentunya menjadi pilihan tersendiri bagi sebagian besar umat muslim pada saat bulan Ramadan.

Di Kota Tasikmalaya terdapat minuman segar Es Sirop Bojong. Selain legendaris, Es Sirop Bojong seringkali diburu Masyarakat muslim untuk dijadikan hidangan takjil pelepas dahaga.

Tak heran es sirop Bojong yang merupakan minuman khas Daerah Kota Tasikmalaya ini menjadi hidangan favorit sebagai pelengkap menu berbuka puasa.

Salah satu Es sirop bojong legendaris yakni es sirop bojong Ibu Momoh yang berlokasi di Jalan Ampera, Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya ini telah merintis usahanya sejak tahun 1972.

Es sirop Bojong sendiri menyajikan berbagai macam menu olahan manis dan segar yang terbuat dari serutan es sirup dan santan dengan tambahan toping berupa potongan buah-buahan seperti Alpukat, nangka, kelapa muda dan buah durian, ditambah topingan cincau hitam serta tape ketan.

Reni Rediati selaku Owner generasi ke-3 Es sirop bojong mengatakan, pendapatannya di bulan ramadan mengalami kenaikan secara signifikan jika dibandingkan hari biasanya.

“Ini khas Tasik soalnya yang pertama mendirikan sirop bojong, terus kita pindah, baru sirop-sirop lain bermunculan. Dari tahun 1972 saya generasi ke tiga. Kalau bulan ramadan Alhamdulillah peningkatannya sangat pesat”, kata Reni.

Saat Ramadan, Reni mengaku penjualan es sirop bojong bisa terjual hingga ratusan Cup per hari. Adapun harganya cukup bervariatif, mulai dari Rp 14.000 hingga Rp. 25.000 tergantung jenis pilihan toping.

Sementara itu salah seorang pembeli Es sirop bojong Ibu Momoh, Ujang Kusnadi mengaku sengaja datang membeli Es Sirop Bojong untuk hidangan.

Es Sirop Bojong tersebut diakui Ujang memiliki cita rasa yang khas. Selain rasanya yang manis dan lezat, aneka toping kreasi es campuran nangka dan durian menjadi keunikan tersendiri.

“Meski bukan bulan Ramadan saya sering juga beli, dan rasanya beda dari yang lain. Rasanya itu khas dan lezat, meski tidak musim duren disini tetap ada durenya”, ujar Ujang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *