RADAR TV, KOTA TASIKMALAYA – Pencegahan dan penanganan stunting di Kota Tasikmalaya dinilai bukan hanya tanggungjawab para pegawai yang bergelut di bidang kesehatan saja, melainkan harus dilaksanakan oleh semua pihak.
Edukasi melalui informasi dan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan, agar masyarakat lebih memahami bagaimana cara mencegah stunting.
Ketua tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unisba, Prof. Dr. Atie Rachmiatie M.Si menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut merupakan pra program Unisba dalam upaya penanganan stunting.
Kegiatan tersebut akan berlanjut setelah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan menggelar pelatihan bagi stakeholder, mulai dari Kader Posyandu, Ibu-Ibu Pkk, Tenaga kesehatan dan Dokter.
“Kegiatan hari ini sebetulnya baru prolog, jadi pra pengabdian pada masyarakat dalam hal upaya penganan stunting. Itukan masalah yang sangat luas yaitu dari hulu ke hilir istilahnya, jangkanya juga panjang sekali”, kata Prof Atie
“Tapi kami kebetulan pada hari ini punya program dari perguruan tinggi Unisba yaitu melakukan pengabdian kepada masyarakat yang fokusnya adalah bagaimana mengkomunikasikan, menginformasikan dan mengedukasi terkait dengan penanganan stunting” tambahnnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi dan edukasi, serta mampu menyadarkan semua pihak bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan parsial, tetapi harus dikerjakan secara konprehensif.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah Lembaga Tenaga Profesi, seperti Ukatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) dan Media.
Semua pihak yang terlibat nantinya akan beraama-sama merumuskan langkah untuk pencegahan stunting, bahkan pihaknya juga bakal menggandeng konten creator.
Strategi komunikasi kesehatan dalam bentuk digital yang digagas Unisba, diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi, khususnya terkait dengan upaya pencegahan dan penangan stunting di Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr. Uus Supangat mengakui, strategi komunikasi kesehatan dalam upaya pencegahan dan penaganan stunting sangat perlu dilaksanakan.
“Alhamdulilah kita hari ini mengadakan acara diskusi dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting melalui strategi komunikasi kesehatan dalam bentuk digital media. Tentu kita sangat menyambut baik hal ini”, tutur Kadinkes.
“Alhamdulliah hari ini kita kumpul yang diinisiasi oleh Unisba kemudian ada dari Media Radar, ada dari Organisasi Perhimpunan Gizi kemudian dari Asklin, Ikatan Didan dan beberapa Organisasi”, pungkas Uus***