Bingung banyak sampah di rumah? Lakukan 8 cara ini!

RadarTv – Menjaga lingkungan merupakan kewajiban semua orang. apakah kamu tahu bahwa mengenai kewajiban warga negara mengenai kelestarian hidup ada undang-undangnya. aturan ini dimuat dalam undang-undang no 32 tahun 2009. salah satu upaya sederhana yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan kewajiban ini adalah mulai memilah sampah di rumah mu!. berikut ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah untuk memilah sampah di rumah:

CARA MEMILAH SAMPAH

1.Pahami jenis-jenis sampah

Kita tidak akan mampu melakukan pemilahan sampah di rumah tanpa mengetahui macam-macam jenis sampah, oleh karena itu, kamu perlu memahami berbagai kategori sampah. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberpa kategori sampah, yaitu:

  • Sampah organic: sampah ini merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa sampah rumah yang berasal dari bahan organic seperti sisa makanan.

BACA JUGA: Cuma dengan makan sayuran ini, kamu sudah memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh kamu!

  • Sampah anorganik : sampah rumah yang berasal dari bahan yang tidak dapat terurai secara alami seperti plastic, kertas, kaca dan logam.
  • Sampah berbahaya: beberapa rumah menghasilkan sampah berbahaya seperti baterai, lampu pijar, obat-obatan, cat dan bahan kimia.

2. Sediakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap kategori.

Tempat yang berbeda atau terpisah bisa memudahkan kita dalam memilah sampah berdasarkan kategori. Tempat sampah tersebut bisa menggunakan tempat sampah yang sudah tersedia di pasaran atau menggunakan barang bekas yang sudah tidak terpakai.

BACA JUGA: 10 hal yang harus kamu lakukan sebelum backpacker ke luar negeri!

3. Labelisasi tempat sampah

Pemberian label pada tempat sampah bisa memudahkan kita untuk memilah pada saat proses membuang. hal ini juga bisa memudahkan anggota keluarga lainnya untuk terlibat andil memilah sampah pada saat proses membuang. dengan melakukan labelisasi tempat sampah bisa menumbuhkan sikap disiplin dan peduli terhadap kepedulian lingkungan

4. Pemberian warna berdasarkan kategori

Selain pemberian label tempat sampah bisa membantu dalam proses pemilihan sampah, kamu juga bisa menggunakan warna sebagai stimulus untuk memvisualkan saat kamu membuang sampah berdasarkan kategori. Kamu bisa menggunakan warna hijau untuk sampah organic, warna kuning untuk sampah non organic, warna merah untuk sampah berbahaya, warna biru untuk sampah berbahan kertas dan warna abu untuk sampah residu.

5. Edukasi anggota keluarga

Jika inisiatif dan keinginan untuk melakukan pemilihan sampah berdasarkan kategori hanya dilakukan oleh satu orang dalam satu keluarga, maka akan sulit terlaksana secara menyeluruh. Maka penting untuk mengajak anggota keluarga lainnya untuk ikut andil dalam rencana besar mu ini.

BACA JUGA: Punya rencana menjadi backpacker? lakukan tips ini untuk membantu kamu menjadi backpacker sesungguhnya!

6. Mulai menerapkan prinsip 3R (Reduksi, reuse dan recycle)

Jangan karena kamu sudah melakukan pemilahan sampah berdasarkan kategori menjadikan kamu merasa bahwa kita sudah cukup membantu menjaga lingkungan. Tetapi kamu juga harus mempunyai rinsip reduksi yakni mengurangi sampah, reuse berarti mengunakan kembali sampah yang bisa dipakai dan recycle yaitu melakukan daur ulang.

Salah satu tips bagaimana mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan di rumah salah satunya dengan membeli barang-barang yang tahan lama dan mengurangi penggunaan plastic sekali pakai.

7. Cari informasi mengenai program daur ulang.

Menerapkan prinsip recycle atau melakukan daur ulang sampah bisa kamu lakukan sendiri atau kamu bisa mengikuti suatu organisasi atau gerakan program daur ulang sampah di daerah tempat tinggalmu. Hal ini bisa meningkatkan jiwa kepedulian social seseorang.

BACA JUGA : Siapakah Backpacker?

8. Kompos untuk sampah organic.

Jika kamu memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi, punya bakat untuk melihat suatu hal yang tidak bermanfaat menjadi manfaat, kamu bisa memanfaatkan sampah organik di rumah menjadi kompos untuk tanaman hias atau tanaman sayuran. Jika kamu merasa tidak punya bakat untuk ini, kamu bisa bekerjasama dengan toko tanaman atau peternakan. ****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *