RADAR TV, KOTA TASIKMALAYA – Aksi saling dorong tak terhindarkan saat massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tasikmalaya Kota dan Kabupaten mencoba masuk ke dalam Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya pada Rabu, 3 Mei 2023.
Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi kepada PJ Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah dan Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, yang tengah menggelar acara halal bihalal yang dihadiri juga oleh DPRD, TNI-Polri serta sejumlah tokoh Tasikmalaya lainnya.
Salah seorang orator aksi, Boy, menyampaikan beberapa hal terkait dengan kesejahteraan kaum buruh dan tenaga pendidik. Mereka meminta adanya perhatian lebih terhadap sejumlah masalah, serta jangan sampai pemerintah daerah mengabaikannya.
“Bahkan Guru Honorer dibayar 300 ribu apakah itu cukup untuk menghidupi keluarganya?. Tapi kita lihat sahabat-sahabatku semuanya, di dalam Wali Kota Dan Bupati Tasikmalaya sedang “bercumbu” ria. Mereka sedang “berzina” untuk melahirkan oligarki-oligarki dan kapitalis-kapitalis baru sodara-sodara”, teriak Boy saat menyampaikan orasinya.
Menurut informasi, aksi dilanjutkan hingga ke ruangan PJ Wali Kota Tasikmalaya di Kompleks Bale Kota Tasikmalaya. Massa meminta PJ Wali Kota Tasikmalaya tidak berpangku tangan atas tuntutan yang mereka sampaikan.
Sementara di dalam Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya, untuk pertama kalinya setelah 21 tahun berpisah, jajaran Pemkab dan Pemkot Tasikmalaya menggelar silaturahmi akbar.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, dalam sambutannya menuturkan, hubungan Kota Tasikmalaya yang merupakan hasil pemekaran dari Tasikmalaya, ibarat hubungan seorang anak dengan orang tua.
Menurutnya, Lahirnya Kota Tasikmalaya tidak lepas dari perkembangan Kabupaten Tasikmalaya sebagai kabupaten induk. Pemekaran Kota Tasikmalaya merupakan turunan dari otonomi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing daerah, meningkatkan pelayanan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ***