RADAR TV, CIAMIS – Setelah sempat menghilang, kasus Flu burung yang disebabkan Virus Influenza Tipe-a Sub Tipe H5N1 kini kembali muncul di Indonesia seperti terjadi di Cirebon dan Cimahi. Sejak pertengahan bulan februari 2023 puluhan ekor unggas milik para peternak dikabarkan mati mendadak.
Guna mencegah risiko penularan kasus flu burung, Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Ciamis telah mengeluarkan sejumlah kebijakan sebagai langkah antisipasi.
Langkah yang dilakukan diantaranya mengirimkan surat edaran keseluruh UPTD agar meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat. Terutama para peternak dengan menerapkan SOP berupa deteksi cepat, lapor cepat dan respon cepat atau DILARES.
Disnakkan juga meminta para peternak agar menerapkan Biosecurity serta perilaku hidup sehat, dengan menjaga kebersihan kandang sehingga unggas peliharaannya tidak mudah terserang penyakit.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Syarif Nur Hidayat, pihaknya mengaku telah membagikan sebanyak 44 ribu dosis vaksin serta memeriksa sebanyak 12 ribu ekor ayam yang tersebar ditiga Kecamatan.
Namun hingga sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi unggas yang terjangkit flu burung.
“Alhamdulillah sampai hari ini di ciamis belum ditemukan atau ada laporan terkait kasus flu burung. Menindaklajuti kemarin secara zoom, kami menindaklanjuti dengan surat edaran,” kata Syarif.
Kendati Ciamis masih zero flu burung, namun Disnakkan telah menyiagakan para petugas dengan membuka layanan Call center, apabila sewaktu-waktu menerima laporan dari masyarakat adanya kasus unggas mati mendadak.
“Kita diminta untuk meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat maupun kepada peternak ungags. Kedua kita segera menindaklajuti laporan apabila ada masyarakat yang melaporkan terkait dengan unggas,” ujarnya.***