Mengenal Tokoh Imam Bonjol

RADAR TV – Mengenal Tokoh Imam Bonjol lahir pada 1 Januari 1772. Punya nama asli Muhammad Shahab.

Baca Juga :

Setelah itu Tuanku Imam Bonjol merupakan putra dari sepasang orang tua Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu).

Baca Juga :

Selanjutnya, mengenal tokoh Imam Bonjol dari sosok bapaknya seorang ulama serta pemimpin masyarakat. Gelar adat kepunyaan Tuanku Imam Bonjol antara lain Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam.

Mengenal Tokoh Imam Bonjol Lewat Perjuangannya

Dilanjutkan Tuanku Imam Bonjol tenar sebagai pemimpin kelompok Padri di Bonjol. Pertempuran Padri terjadi awal tahun 1803 sampai 1838 di Sumatera Barat. Demikian, awal mula pertempuran antara kaum Padri (kaum Agama) dan Kaum Adat.

Setelah itu, pertempuran terjadi karena pimpinan ulama di kerajaan Pagaruyung, menjalankan syariat Islam. Sebab itu, diterapkan aturan agama Islam berpegang teguh pada Al Qur’an, sunnah Rasulullah S.A.W.

Baca Juga :

Namun aturan agama islam ini ditentang oleh tokoh adat. Selisih pendapat membuat pertempuran di Sumatera Barat. Demikian juga Belanda masuk dalam urusan perang Padri.

Dilanjutkan, dengan terjadinya pertempuran antara tahun 1821-1825, kelompok Padri melakukan perlawanan di Minangkabau.

Setelah itu masuk periode kedua antara tahun 1825-1833, pertempuran mulai menemukan kata berhenti sebentar, setelah itu Belanda cerdik dengan membuat perjanjian dengan kelompok Padri.

Demikian itu tokoh Adat semakin kepepet, disebabkan perjanjian kaum Padri dengan Belanda. Pada akhirnya meminta bantuan  Belanda untuk menyerang kelompok Padri.

Selanjutnya, lewat periode satu dan dua dalam pertempuran kelompok Padri dan Belanda, terjadi periode ketiga masa pertempuran antara 1830-1838.

Demikian, kelompok Padri bertambah, dalam 1833, akhirnya tokoh Adat dan kelompok padri bersatu untuk melawan Belanda.

Selanjutnya kaum adat menyadari kerugian yang ditimbulkan dalam. komitmen dengan Belanda.

Setelah itu, Belanda segera melakukan kegiatan mengepung benteng kelompok Padri.

Dilanjutkan, Belanda kemudian menguasai benteng yang dibuat kaum Padri, pada 16 Agustus 1837. Akhirnya Tuanku Imam Bonjol menyerah pada Belanda bulan Oktober 1837.

Kemudian Tuanku Imam Bonjol, ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Kemudian Tuanku Imam Bonjol dipindahkan ke Ambon, sampai ke Lotta, Minahasa, dekat Manado.

Setelah itu, catatan sejarah mengatakan Belanda pusing bukan kepalang menghadapi perlawanan Tuanku Imam Bonjol.

Terakhir, sempat gonta ganti komandan pertempuran sebanyak tiga kali, karena komandan selalu pusing menghadapi tuanku imam Bonjol dan pasukan. Melalui tulisan ini kita mengenal sejarah tokoh Imam bonjol, jangan lupakan jas merah.****

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *