RadarTv – Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk yang dihasilkan dari mahluk hidup, seperti daging, sisa sayuran, daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran, sisa buah-buahan, limbah hewan, kertas dan sebagainya.
Sampah jenis ini terdegradasi (membusuk atau hancur secara alami). Namun penguraiannya juga bisa dipercepat dengan bantuan manusia melalui berbagai cara. Sehingga sampah jenis ini dapat diolah dan dimanfaatkan untuk keberlangsungan hidup manusia.
Jenis Sampah Organik dan Contohnya
Sampah organik ini terdiri dari dua jenis yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Masing-masing memiliki ciri tersendiri, yaitu:
1. Sampah Organik Basah
Sampah jenis ini adalah sampah alami yang mengandung banyak air. Karena kelembaban yang tinggi, sampah jenis ini lebih cepat terurai, membusuk dan hancur secara alami dan dapat menyebabkan bau yang tidak sedap.
Contoh jenis sampah organik basah, antara lain sisa sayuran, kulit atau sisa buah-buahan, sisa bawang-bawang, kotoran hewan dan lain-lain.
BACA JUGA: Lamping Cirorek, Keindahan Kota Garut Yang Wajib Kamu Kunjungi
2. Sampah Organik Kering
Berbeda dengan sampah organik basah, sampah jenis ini memiliki kandungan air yang lebih sedikit, sehingga sulit untuk terurai secara alami.
Contoh jenis sampah organik kering, antara lain, kulit kacang tanah, potongan rambut manusia, kulit kerang, daun-daunan kering, dan lain-lain.
Cara Mengolah Sampah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah bisa lepas dari masalah sampah. Setiap manusia hampir setiap waktunya menghasilkan sampah. Namun sedikit manusia yang peduli akan pentingnya mengolah sampah, karena jika tidak diolah dengan baik maka lingkungan hingga kehidupan manusia akan terancam. Berikut ini adalah 4 prinsip mengelola sampah organik atau biasa disebut dengan 4R.
1. Mengurangi (Reduce)
Pertama, yaitu melakukan pengurangan penggunaan penggunaan barang-barang habis pakai yang menyebabkan peningkatan sampah.
Di antaranya yaitu dengan menghindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan mengurangi makanan kaleng atau instan.
2. Menggunakan Kembali (reuse)
Selanjutnya, yaitu menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali dan hindari menggunakan atau membeli barang-barang yang hanya sekali pakai.
Di antaranya, yaitu dengan memilih produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk isi ulang (refill), menggunakan keresek untuk tempat sampah.
BACA JUGA: Ingin Menjadi Seorang Pengacara? Penuhi 5 Syarat Berikut
3. Mendaur ulang (recycle)
Mendaur ulang yaitu mengolah sampah dengan mencari barang-barang bekas yang bisa dipakai kembali atau dapat didaur ulang.
Beberapa tindakannya yaitu mengubah sampah plastik menjadi kerajinan anyaman, mengolah sampah organik basah menjadi pupuk kompos, mengubah sampah kayu menjadi kerajinan.
4. Mengganti (replace)
Prinsip mengganti yaitu tindakan mengganti barang sekali pakai dengan barang yang memiliki ketahanan lebih lama.
Manfaat Sampah Organik
Tidak selamanya sampah berdampak buruk dan membawa penyakit. Sebagai makhluk yang diperintah untuk berpikir, maka manusia harus mampu mengolah sampah dengan baik sehingga menjadi sesuatu yang berharga dan dapat bermanfaat untuk keberlangsungan kehidupan manusia.
Di antara beberapa manfaat dari pengolahan sampah organik yaitu menjadi pakan ternak, pupuk kompos, kerajinan tangan, karya seni lukis atau terapan, biogas, dan lain-lain.
Itulah sedikit ulasan tentang sampah organik yang bisa kita olah dan manfaatkan dengan baik. (****)