RADAR TV, CIAMIS – Memasuki awal tahun 2023 harga beras di Pasar umum Daerah Kabupaten Ciamis terus merangkak naik. Kenaikan ini dialami semua jenis beras, mulai dari kualitas medium hingga premium.
Besaran kenaikan harga beras di pasaran berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram. Kenaikan harga beras ini disesalkan masyarakat karena besarannya dinilai sudah tidak wajar.
Salah seorang warga mengaku sangat keberatan dengan naiknya harga beras tersebut. Bahkan dirinya menyebut bukan naik tapi berganti harga. Kondisi ini membuat dirinya harus membeli beras dengan cara ngecer.
“Ini bukan naik lagi tapi ganti harga. Saya keberatan kalau segitumah. Biasanya saya beli untuk sebulan sekaligus, tapi sekarangmah ngecer karena harganya lebih mahal” kata Nuryati saat membeli beras di pasar.
“Harapanya pengen setabil lagi harganya” ungkapnya
Tidak hanya memberatkan masyarakat, kenaikan harga beras juga dikeluhkan para pedagang. Pasalnya omzet mereka kini anjlok lantaran daya beli masyarakat semakin menurun.
Tidak hanya merugi, para pedagang juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan pasokan beras sehingga harus membeli dari luar Ciamis.
“Sudah bukan naik lagi tapi perubahan harga. Kalau dari awal kenaikan harga sekitar Rp 2.000 sampai Rp 2.500. Dari Rp 9.000 sekarang ada yang sampai Rp 12.000” tutur Iis salah seorang pedagang beras.
Naiknya harga beras di pasaran berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, serta anjloknya omzet para pedagang. Untuk itu baik pedagang maupun masyarakat mengharapkan ada langkah nyata dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis, untuk menyetabilkan kembali harga beras di Pasaran.
“Yang biasanya beli sekarung sekarang ngecer. Biasanya ada yang beli 5 kg sekarang jadi 3 kg. Omzet sudah pasti menurun” keluhnya.***