H+2 Lebaran 1444 H, Kendaraan Pebalik Padati Jalur Alternatif di Singaparna

RADAR TV – KAB.TASIKMALAYA – Pada H+2 lebaran 1444 H arus lalu lintas jalur alternatif dibeberapa titik di wilayah Singaparna mulai dipadati kendaraan, Senin (24/4).

Kepadatan arus kendaraan tersebut terjadi akibat banyak nya kendaraan yang datang ari arah Garut maupun Tasikmalaya Kota ke wilayah Singaparna.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Abdhi Hendriyatna mengatakan, kepadatan arus kendaraan di beberapa titik jalur alternatif utama di wilayah Singaparna. Seperti di Simpang Tiga Al-Furqon Singaparna dan Perempatan Muktamar Cipasung, dikarenakan banyak nya kendaraan masuk dari arah Garut maupun Tasikmalaya ke wilayah Singaparna.

“Banyaknya kendaraan yang keluar masuk dari lorong-lorong atau jalan kecil, dari arah Utara maupun Selatan yang akan masuk ke jalur  alternatif utama,” terang Abdhi, kepada Jurnalis Radar TV.

Para Pemudik Padati jalus simpang AL-Furqon Singaparna (Foto : Fajar Rifaldi)

Termasuk juga kendaraan yang datang dari arah crossing yang melintas dan menyebarang ke arah Tasik Utara dan Barat, dan Selatan ke Arah Timur.

“Yang menyebabkan kelambatan ataupun kepadatan. Akan tetapi walaupun padat ataupun meriah, untuk roda kendaraan masih bergerak dan berputar, jadi tidak ada stak atau hambatan,” tambah dia.

RADAR TV – KAB.TASIKMALAYA – Pada H+2 balik lebaran jalur alternatif utama maupun persimpangan dan perempatan di beberapa titik di wilayah Singaparna mulai dipadati kendaraan, Senin (24/4).

Kepadatan arus kendaraan tersebut terjadi akibat banyak nya kendaraan yang datang ari arah Garut maupun Tasikmalaya Kota ke wilayah Singaparna.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Abdhi Hendriyatna SIK mengatakan terjadi kepadatan arus kendaraan di beberapa titik jalur alternatif utama di wilayah Singaparna.

Seperti di Simpang Tiga Masjid Al-Furqon Singaparna dan Perempatan Muktamar Cipasung, dikarenakan memang banyak nya kendaraan masuk dari arah Garut ke wilayah Singaparna.

Maupun kendaraan yang datang dari arah Tasikmalaya Kota dan sebaliknya ke arah Singaparna. Sehingga terjadi peningkatan arus kendaraan.

“Dan banyak nya kendaraan yang keluar masuk dari lorong-lorong atau jalan kecil, dari arah Utara maupun Selatan yang akan masuk ke jalur  alternatif utama,” terang Abdhi, kepada wartawan.

Termasuk juga kendaraan yang datang dari arah crossing yang melintas dan menyebarang ke arah Tasik Utara dan Barat, dan Selatan ke Arah Timur.

“Yang menyebabkan kelambatan ataupun kepadatan. Akan tetapi walaupun padat ataupun meriah, untuk roda kendaraan masih bergerak dan berputar, jadi tidak ada stak atau hambatan,” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *