RADAR TV, KOTA TASIKMALAYA – Sekumpulan Emak – emak di Kelurahan Sukanagara Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam Bank sampah Puspasari, berinovasi mengolah minyak goreng bekas atau minyak jelantah menjadi bahan bakar jenis biogas
Selain diolah menjadi biogas, Bank sampah puspasari juga menampung minyak jelantah yang bisa ditukar dengan uang. Dengan menjual jelantah tersebut. uang yang dihasilkan setidaknya dapat diputar kembali untuk membeli minyak goreng non subsidi, meski harganya tidak sama dengan minyak goreng subsidi yang dipasok Pemerintah.
Ketua penggerak Bank sampah puspasari, Mimin Sunaryati mengatakan, selain bisa dijadikan biogas serta ditukar dengan uang, masyarakat yang menyetorkan minyak jelantah bisa menukarnya dengan sabun pencuci piring. Dalam sepekan Bank sampah puspasari setidaknya dapat menampung minyak jelantah sebanyak satu jerigen.
“Kebetulan karena sekarang minyak subsidi jarang didapat, jadi mereka memanfaatkan minyak jelantah untuk ditabung di bank sampah supaya menghasilkan banyak biogas, yang juga bisa menghasilkan uang”, ungkapnya
“Ada juga program jelantah yang bisa ditukar dengan uang, kebetulan kalau kami hanya menerima saja, jadi ada orang yang khusus untuk membuat biogasnya”. kata Mimin.
Sementara itu Camat Purbaratu yang juga nasabah Bank sampah Puspasari Yogi Subarkah mengatakan, seminggu sekali ia dan warga lainnya rutin menyetorkan minyak jelantah dan sampah anorganik untuk diolah.
Dirinya juga mendorong Aparatur Pemerintahan Kecamatan dan kelurahan turut menjadi nasabah dari Bank sampah tersebut. Yogi mengapresiasi langkah Bank sampah Puspasari dalam upaya penanggulangan sampah, sehingga limbah rumah tangga sekali pun dapat diubah serta bernilai ekonomi.
“Jadi kegiatan ini rutin dari Bank sampah Puspasari setiap minggu kita seperti ini. Jadi masyarakat termasuk aparatur kita setor minyak jelantah dan juga sampah yang bisa diolah kembali”, ujar Yogi.
Yogi berharap hadirnya Bank sampah ini bisa menjadi alternatif pengolahan limbah rumah tangga yang bisa diselesaikan di wilayah masing – masing, sesuai dengan misi pemerintah Kota Tasikmalaya yang saat ini fokus pada penanganan sampah.
“Ini juga sebagai bentuk dalam rangka penaggulangan sampah dan memanfaatkan limbah rumah tangga yang masih bisa dimanfaatkan”, pungkasnya