RADAR TV – Kita semua pasti bercita-cita masuk surga. Saya yakin semuanya pasti demikian, justru aneh kalau tidak. Nah, bagi kamu yang penasaran, atau mungkin sempat terbersit sebuah pertanyaan, seperti apa sih bangunan yang ada di surga itu? Bangunan yang tentunya sengaja diciptakan Alloh SWT untuk orang-orang beriman dan bertaqwa yang memperoleh ridho-Nya.
Dijelaskan dalam hadist riwayat Ahmad dan Tirmidzi, menjawab pertanyaan seperti apa bangunan di surga, Rosululloh Muhammad SAW bersabda “Bata yang terbuat dari emas, bata yang terbuat dari perak, tanah yang terbuat dari misik, kayunya terbuat dari permata dan yaqut, dan debunya dari za’faran. Barangsiapa memasukinya akan merasa nikmat, tidak putus asa, abadi, tidak mati, pakaiannya tidak rusak, dan selalu muda tidak pernah tua”.
Sebuah gambaran yang luar biasa. Bahan-bahan yang diterapkan bangunan di surga itu disebutkan adalah bahan yang sangat-sangat berharga dan mahal harganya di dunia ini. Dan yang terpenting itu, kenikmatan menempati bangunan itu kekal, dengan segala kenikmatannya. Berbeda dengan dunia yang kita tempati saat ini, bangunan megah yang ada, hanya akan dinikmati sesaat saja. Seluruh manusia akan menyerah pada usia, dan tentunya pada azal yang telah ditetapkan.
Kemudian kita tentu bertanya-tanya, kapan surga dengan segala kenikmatannya tersebut bisa diperoleh oleh manusia? Nah, setelah dunia ini kiamat atas seizin Alloh SWT, kemudian seluruh manusia akan dibangkitkan atau dihidupkan kembali, kemudian dikumpulkan di satu tempat yang disebut sebagai Padang Mahsyar. Di tempat yang begitu luas ini, seluruh manusia akan menunggu untuk ditimbang amal ibadahnya saat di dunia. Orang baik dengan amal shalehnya tentu akan dimasukkan Alloh SWT ke dalam surga, sedangkan orang jahat akan dimasukkan ke neraka.
Jadi Surga itu akan diperoleh setelah melewati tahapan yang begitu panjang. Mulai dari alam barzah, padang mahsyar, yaumul mizan, jembatan shirat, kemudian baru ke surga.
Baik Al Qur’an maupun hadist telah menetapkan bahwa surga itu merupakan balasan atas amal perbuatan manusia di dunia. Yang membuat kita bertanya-tanya, mengapa amalan manusia di dunia, balasannya diberikan di akhirat. Tidak sekalian saja langsung diberikan di dunia.
Sesungguhnya Alloh SWT sangat mampu untuk membalasnya di dunia, akan tetapi telah menjadi kebijaksanaan Alloh SWT untuk memutuskan seluruh perkara umat manusia di Hari Kiamat, kemudian setiap orang akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya di akhirat.
Dengan mengetahui hal itu, tentu manusia tidak boleh berbuat sekehendaknya. Tetapi harus selalu berpegang pada perintah dan hukum-hukum Alloh SWT. (*)