RADAR TV – Hari kiamat digambarkan sebagai peristiwa kekacauan yang maha dahsyat, yang tidak pernah terjadi sebelumnya, sehingga semua tatanan alam semesta ini akan binasa. Tidak ada lagi gunung, pohon, mata air, planet, serta galaksi. Semuanya hancur lebur, seketika.
Kendati demikian, satu hal yang menarik ternyata ada sedikit perbedaan pandangan tentang kejadian hari kiamat di setiap agama yang ada di dunia. Penasaran kan, berikut sekilas gambaran umum tentang kejadian hari kiamat menurut beberapa agama.
Dalam Islam, kejadian hari kiamat dikenal sebagai “Yaumul Qiyamah”. Dalam pandangan Islam, pada hari kiamat akan ada tanda-tanda besar yang menandakan datangnya akhir zaman, seperti munculnya Dajjal (pembohong besar) yang akan menguji manusia dengan berbagai fitnahnya, turunnya Nabi Isa (Yesus), serta keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.
Setelah alam semesta ini hancur lebur, luluh lantah, selanjutnya akan terjadi kebangkitan orang-orang mati, yang akan dikumpulkan di suatu tempat yang maha luas, yang disebut Padang Mahsyar. Semuanya berkumpul di tempat ini dengan rupa yang berbeda-beda, sesuai amalan masing-masing saat hidup di dunia. Mereka semua berkumpul menunggu proses penghisaban (penghitungan amal perbuatan), dan manusia akan dihakimi untuk masuk ke surga atau neraka.
Dalam agama Kristen, hari kiamat dikenal sebagai “Hari Penghakiman Terakhir” atau “Hari Kedatangan Tuhan”. Pandangan tentang hari kiamat dalam tradisi Kristen mencakup kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya untuk menghakimi semua orang yang pernah hidup. Pada hari itu, orang mati akan bangkit kembali, baik yang benar maupun yang jahat, dan diadakan penghakiman terakhir, di mana mereka akan diberikan balasan sesuai dengan perbuatan mereka.
Dalam agama Yahudi, kepercayaan tentang kejadian hari kiamat disebut “Acharit HaYamim” atau “Akhir Zaman”. Tidak ada gambaran yang jelas tentang kejadian hari kiamat dalam Taurat Yahudi, tetapi beberapa ajaran rabinik menggambarkan masa depan di mana kehidupan akan mengalami perubahan mendasar. Akhir zaman ini akan ditandai dengan pemulihan kerajaan Israel, pembangunan kembali Bait Suci, dan perubahan fundamental dalam kehidupan manusia.
Sedangkan dalam kepercayaan agama Hindu, tidak ada konsep tunggal tentang kejadian hari kiamat. Dalam siklus kehidupan Hindu yang terus berulang (samsara), dunia ini terus berubah dan mengalami siklus yugas (zaman). Meskipun ada kehancuran dan penciptaan kembali, tidak ada kejadian tunggal yang mengakhiri semua hal. Kendati begitu, namun ada juga sebuah keyakinan akan terjadinya “Kali Yuga” (zaman kegelapan) yang ditandai oleh kerusakan moral dan spiritual, tetapi setelah itu, akan dimulai sebuah zaman baru.
Terakhir, dalam Buddhisme juga diyakini tidak ada kepercayaan pada kejadian hari kiamat. Buddhisme mengajarkan tentang siklus kelahiran dan kematian (samsara) yang berlangsung terus-menerus. Tujuan utama adalah mencapai pencerahan dan keluar dari siklus samsara, bukan menunggu atau mempersiapkan diri untuk kejadian kiamat.
Pandangan tentang hari kiamat ini bisa jadi sangat bervariasi, bahkan menimbulkan pendapat yang berbeda. Penting untuk diingat bahwa tulisan ini hanya gambaran umum, pasti akan memunculkan pandangan berbeda sesuai dengan perspektif dan keyakinan masing-masing. (*)