Anti Stres Pasca Melahirkan: Hindari Baby Blues Dengan Memahami Perkembangan Bahasa Bayi Kamu

RadarTV- Menjadi ibu merupakan hal yang sangat berat. Apalagi jika saat ini kamu baru menjadi ibu baru yang di tuntut harus serba bisa, dan kebanyakan orang tidak mau tahu mengenai bisa atau tidaknya kita pada posisi tersebut. Pokoknya kamu adalah seorang ibu yang otomatis di pandang sebagai orang yang paling dekat dengan si bayi dan yang paling faham mengenai semua kebutuhan bayi termasuk paling mengerti tentang bahasa mereka. Padahal kamu pun belum memiliki kemampuan semua itu.  Artikel ini akan memberikan solusi bagi kamu ibu baru yang bingung mencari referensi bagaimana cara memahami bahasa bayi sebagai bekal menjalani hari-hari sebagai ibu baru.

Sebelumnya kamu harus faham kenapa sih kita harus mengerti bahasa bayi, padahal sudah jelas kan bayi itu belum bisa berbicara? Mana mungkin kita bisa memahami bahasa bayi yang isinya hanya nangis? Nah, kamu harus mengerti dulu mengenai makna bahasa. Bahasa adalah jendela utama komunikasi manusia, termasuk bayi mu saat ini. Meskipun mereka belum mampu mengucapkan kata-kata yang jelas, bayi memiliki cara unik untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Tangisan yang di lakukan oleh bayi ini merupakan cara mereka berkomunikasi kepada orang-orang di sekitarnya untuk mengekspresikan kebutuhannya. Tugas kamu sebagai ibu adalah belajar memahami simbol-simbol yang si bayi lakukan lewat tangisan yang di berikan.

Artikel ini memberikan kamu penjelasan singkat mengenai bahasa bayi, bagaimana mereka berkomunikasi, dan apa yang dapat kita pahami dari ekspresi dan isyarat mereka. Semoga bisa membantu kebingungan kamu ya…

BACA JUGA: Pola Makan Bayi dibawah 6 Bulan, Cek Poin Pentingnya Disini!

Bahasa Bayi

Nah, pertama kamu harus faham terlebih dahulu mengenai proses perkembangan bahasa pada bayi. Kami merangkumnya menjadi 5 tahapan perolehan bahasa anak menurut Santoso (dalam jurnal I Gege Neil Prajamukti Wardhana, 2013). Simak penjelasannya yuk…

1. Reflexive Vocalization (0-3 minggu)

Apakah kamu sudah tahu bahwa saat bayi lahir ia sudah memiliki kemampuan mendengar bahkan saat dalam kandungan, tetapi ia belum memiliki kemampuan melihat. Oleh karena itu saat usia bayi kamu 0-3 minggu bayi akan mengeluarkan suara refleks seperti suara nangis, suara menelan saat menyusu dan seringkali mengerluarkan suara “cooing”. Hal ini di lakukan bayi bukan dengan sengaja, melainkan hal tersebut masih bersifat refleks yang di lakukan oleh si Bayi. Oleh karena itu, bisa jadi saat bayi nangis bukan berarti ia ingin menangis, melainkan hal tersebut refleks ia lakukan bahkan tanpa si bayi sadari.  Dengan faham hal ini, kamu akan semakin sadar dan sabar menangani si bayi yang mungkin selalu terbangun dan menangis saat malam hari, hal ini bukan berarti mereka ingin mengganggu waktu tidur kamu dan suami, tapi ini merupakan refleks yang ia alami.

2. Babling (lebih dari 3 minggu)

Pada saat bayi kamu berusia lebih dari 3 minggu, ia akan mulai mengeluarkan suara tangisannya ketika ia mendapatkan situasi yang tidak nyaman atau merasa lapar. Pada usia saat ini, tangisan yang mereka lakukan sudah memiliki tujuan tertentu, oleh karena itu kamu sudah mulai harus bisa membedakan antara tangisan satu dengan tangisan lainnya untuk memberikan kebutuhan mereka sesuai dengan yang mereka butuhkan. Jika pada tahapan sebelumnya mereka menangis karena bentuk refleks dan tanpa tujuan, sedangkan pada usia saat ini, mereka menangis karena sudah memiliki tujuan.

BACA JUGA : Ini Dia Stroller Bayi Terbaru 2023 yang Murah dan Nyaman

3. Lulling (3 minggu-6 bulan)

Di usia bayi kamu 3 minggu sampai 2 bulan, dia akan mengeluarkan suara-suara namun belum memiliki makna dan belum jelas. Nah jika ia sudah mulai memasuki usia 2 bulan sampai 6 bulan, ia akan mengeluarkan suara dengan lebih jelas dan bermakna berdasarkan dari peniruan terhadap suara yang ia dengar sebelumnya dari sekitarnya, misalnya “ba…ba…, ma…..ma….” dan biasanya mereka akan mengulangi kata-kata tersebut. Namun pada usia saat ini, kata yang akan mereka ucapkan masih terbatas terhadap huruf-huruf tertentu, biasanya huruf yang pengucapannya paling mudah hanya melibatkan dua bibir yang saling bertemu, misalnya huruf p, m, b dll

4. Echolalia Babbling (10 Bulan)

Saat usia bayi kamu memasuki usia 10 bulan, kemampuan bahasanya akan semakin meningkat. ia akan mulai meniru suara-suara yang di dengarnya dari lingkungannya dengan lebih baik lagi. Selain meniru suara sebagai bentuk komunikasi dengan tujuan tertentu, mereka juga akan sambil menunjukan ekspresi wajah dan bahasa tubuh seperti bahasa tangan.

5. True Speech (18 bulan)

Tahapan ini, bayi kamu akan mulai berbicara dengan lebih baik lagi dari tahapan sebelumnya. Tahapan ini biasanya si bayi sudah di sebut sebagai batita. Mereka akan semakin mengembangkan kemampuan bahasa nya dengan lebih baik lagi, baik dalam segi kejelasan dalam pengucapan kata maupun dalam ekspresi wajah dan bahasa tubuh sebagai pelengkap dari komunikasi yang ingin di sampaikan oleh si bayi

BACA JUGA : Rekomendasi 5 Merek Stroller Bayi yang Populer dan Modern

Kamu harus tahu, bahwa banyak ahli yang mengungkapkan mengenai tahapan-tahapan perkembangan bahasa bayi. Yang di sampaikan oleh artikel ini mungkin akan berbeda dengan artikel lain karena perbedaan sumber rujukannya. Kamu bisa terus mengembangkannya dengan membaca literatur lain untuk menambah wawasan dan bekal kamu menjadi seorang ibu.

Selain kamu harus memahami bahasa bayi, kamu juga harus memahami mengenai bahasa tubuh dan isyarat bayi agar bisa lebih mudah memahami dan memenuhi kebutuhan bayi kamu. simak penjelasannya…

Bahasa Tubuh dan Isyarat

Selain suara dan kata-kata, bayi juga menggunakan bahasa tubuh dan isyarat untuk berkomunikasi. Berikut adalah beberapa contoh isyarat yang sering digunakan bayi:

BACA JUGA: Ini Dia Stroller Bayi Terbaru 2023 yang Murah dan Nyaman

  • Mengangkat Tangan: Bahasa bayi mengangkat tangan biasanya mereka ingin menyampaikan keinginannya untuk di angkat atau di gendong, atau bisa jadi mereka ingin memegang sesuatu yang tidak mereka jangkau.
  • Meraih Telinga atau Rambut: Ini mungkin menunjukkan bahwa bayi merasa lelah atau ingin tidur.
  • Menunjuk: Bayi dapat menunjuk ke arah objek yang menarik minat mereka, seperti mainan atau hewan peliharaan.
  • Goyang-goyang: Jika bayi menggoyangkan tubuh mereka dengan antusias, ini mungkin menunjukkan kegembiraan atau kegirangan.

Membantu Bahasa Bayi Berkembang

Sebagai orang tua atau pihak yang paling dekat dengan si bayi,  kamu memiliki peran penting dalam membantu perkembangan bahasa bayi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan bahasanya, diantaranya:

BACA JUGA : Penambah berat badan bayi ada susu, selai kacang, pisang, alpukat, ikan

  • Bicara dengan Bayi: kamu harus rajin mengajak bayi kamu berbicara sehari-hari. Ceritakan apa yang ksmu lakukan, jelaskan objek di sekitar, dan sapa mereka dengan nama. Hal ini merupakan salah satu stimulus yang penting kamu lakukan untuk perkembangan bahasa mereka.
  • Menyanyi: Selain mengajak bayi mu berbicara, kamu juga bisa meyanyikan lagu-lagu anak-anak atau lagu-lagu yang sederhana. Musik dan ritme dapat merangsang perkembangan bahasa bayi dan meningkatkan kosa kata bayi kamu.
  • Menyapa dengan Isyarat: Gunakan isyarat sederhana seperti melambaikan tangan atau mengangkat jari untuk memberikan pesan visual yang mendukung kata-kata yang kamu ucapkan.
  • Mendengarkan dengan Sabar: Perlahan-lahan mulailah bersikap seolah-olah kamu sedang berkomunikasi dengan bayi kamu meskipun kemampuan bahasa mereka masih terbatas, kamu bisa memperhatikan ekspresi wajah dan isyarat bayi saat mereka mencoba berkomunikasi. Ini dapat membantu kamu memahami kebutuhan dan perasaan mereka.

Meskipun seorang ibu memiliki naluri yang di anggap bisa memahami anak, kamu jugas harus memiliki keilmuan mengenai bagaimana perkembangan bahasa bayi. Bahasa bayi adalah proses perkembangan yang menarik dan unik. Meskipun belum menguasai kata-kata, bayi memiliki cara sendiri untuk berkomunikasi dengan dunia di sekitar mereka melalui suara, ekspresi wajah, dan isyarat tubuh. Dengan memberikan perhatian dan respons yang baik, kamu dapat membantu bayi kamu mengembangkan keterampilan komunikasi yang penting dalam tahap awal kehidupan mereka. Ingatlah bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, jadi bersabarlah dan nikmati perjalanan ini bersama si kecil. Semoga Bermanfaat! ****

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *