RADAR TV – Universitas Perjuangan Tasikmalaya dan IPB University melalui program KOSABANGSA (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) menyelenggarakan pendampingan berbasis Community of Practice kepada mitra Kelompok Megar Bebek Cihateup dan BUMDes Berdikari Desa Sukanagalih dengan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Sukanagalih.
Permasalahan prioritas yang menjadi fokus program antara lain Bidang produksi dan manajemen pakan, Bidang pengolahan dan pemasaran produk hasil ternak serta Bidang ekonomi dan sumber daya manusia BUMDes.
Pelaksanaan program Kosabangsa ini berlangsung selama 4 bulan, terhitung bulan September sampai dengan Desember 2023. Program Kosabangsa dalam penyelenggaraannya terbagi menjadi 2 Tim. Pertama Tim Pelaksana dalam hal ini adalah Tim dari Universitas Perjuangan Tasikmalaya dilakukan oleh tiga orang dosen. Yakni Dr. Ir. Andri Kusmayadi dengan kepakaran bidang ilmu Peternakan, Ghaling Achmad AGS, M.M., CMA dengan kepakaran bidang ilmu Digital Marketing dan Entrepreneurship dan Yusuf Sumaryana, S.T., M.Kom., dengan kepakaran bidang ilmu Teknik Informatika.
Sedangkan Tim Pendamping dari IPB University sebanyak 4 orang dosen, yakni Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, dengan kepakaran bidang ilmu Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Prof. Dr. Irma Isnafia Arief dengan kepakaran bidang ilmu Teknologi Hasil Ternak, Prof. Dr. Muhamad Syukur dengan kepakaran bidang ilmu Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman serta Sulassih, S.P., M.Si., dengan kepakaran bidang ilmu Teknologi Industri Benih.
Dalam kegiatannya Tim pelaksana melibatkan 6 Mahasiswa lintas Prodi dan Fakultas, yakni Salma Sania dari Program Studi Peternakan, Ari Solahudin dari Program Studi Peternakan, Iqlima Shaira dari Program Studi Manajemen, Rizal Mandala dari Program Studi Manajemen, Irvi Putri Fardian dari Program Studi Teknik Informatika dan Muhammad Faizal Rizqullah Suhendar Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika.
Kegiatan merupakan merupakan bagian dari implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, yaitu IKU 2 dimana Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman berupa pengembangan diri dengan melaksanakan rangkaian kegiatan Kosabangsa yang telah disesuaikan dengan RPJMDesa melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pada mitra.
Inisiasi program Kosabangsa di desa Sukanagalih dengan melibatkan dua mitra binaan, yaitu Kelompok Megar Bebek Cihateup dan BUMDes Berdikari bermula dari adanya dorongan untuk berkontribusi bagaimana mendorong produktivitas ternak bebek dan olahan pangan hasil ternaknya yang kemudian akan didorong aktivitas pemasarannya secara terintegrasi oleh BUMDes Berdikari Sukanagalih.
Desa Sukanagalih sendiri merupakan tempat proses domestikasi sekaligus sentra pengembangan ternak itik Cihateup yang berpotensi menjadi sentra industri penghasil sumber protein hewani yang baik, karena postur Itik Cihateup relatif besar dengan persentase karkas yang lebih tinggi dibandingkan itik lokal lainnya yaitu mencapai 58,04% dengan bobot panen mencapai 1.225,75 Kg pada umur 8 minggu.
Selain itu, itik Cihateup sangat prospektif dijadikan sebagai penghasil telur yaitu mencapai 290 butir per ekor per tahun dengan indeks daya tetas yang lebih tinggi dibandingkan itik lokal lainnya yaitu mencapai 80,17% .
Ketua Tim Pelaksana Program Dr. Andri Kusmayadi mengatakan, rendahnya nilai efisiensi pakan pada ternak itik Cihateup menjadi masalah utama yang belum dapat diselesaikan sampai saat ini. “Nilai efisiensi pakan-tingginya nilai feed convertion ratio itik Cihateup pedaging mencapai angka 5,24 sementara ayam pedaging hanya sebesar 1,50. Keterampilan peternak dalam memformulasikan ransum menjadi priotitas dalam mengembangkan usahanya,” katanya (07/10/2023)
Sementara itu Tim Pelaksana lainnya Ghaling Achmad, M.M., CMA mengatakan, bahwa BUMDes memiliki potensi dan peran strategis dalam membangun ekosistem pemasaran yang terintegrasi sehingga dapat memfasilitasi komersialisasi produk pakan suplemen, dan olahan pangan hasil ternak serta hasil budidaya hortikultura yang dikembangkan dalam program Kosabangsa. Pengembangan platform digital integration dibuat dengan kaidah yang sederhana namun berdampak, Clean, Responsive, and Conversion.
Menurut Tim Pakar bidang ilmu Teknik Informatika Yusuf Sumaryana, M. Kom., dalam pemaparannya akan memperkuat difase penerapan teknologi tepat guna aplikasi formulasi ransum digital sehingga peternak mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi usaha peternakannya.
Rangkaian program Kosabangsa ini diharapkan mampu membantu meningkatkan pemberdayaan mitra dalam menyelesaikan permasalahan kompleks dalam bidang produksi peternakan dan ekonomi dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dari tim pelaksana (UNPER) juga dari tim pendamping (IPB University).
Di hari yang bersamaan Tim Pelaksana dan Tim Pendamping Kosabangsa menampilkan Prototype Produk Pakan Suplemen dan Olahan Pangan hasil ternak yaitu Bakso Itik dan Telur Asin Asap kepada peserta anggota mitra dan tamu undangan yang hadir.*** (Rls)