RADAR TV – Hari Buku Nasional di Indonesia jatuh pada tanggal 17 Mei. Diperingati setiap tahun sebagai momen penting untuk mempromosikan budaya membaca, dan menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat. Baik bagi kalangan anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Berikut sejarah lengkap Hari Buku Nasional di Indonesia, serta tema yang diangkat dari tahun ke tahun.
Awal mula peringatan Hari Buku Nasional dilaksanakan pada tahun 1980. Saat itu, Presiden Soeharto menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 1980, tepatnya pada tanggal 14 Maret 1980. Keppres tersebut memutuskan bahwa peringatan Hari Buku Nasional ditetapkan pada tanggal 17 Mei, dan akan diperingati setiap tahunnya.
Penetapan ini dianggap penting untuk memupuk minat baca dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya buku dalam kehidupan masyarakat. Apalagi saat itu, angka buta hurup di Indonesia masih tergolong sangat tinggi. Makanya sangat penting untuk membangun budaya membaca dan minat baca. Salah satu pernyataan terkenal saat itu untuk memotivasi akan hal ini, yakni dengan pernyataan; “Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya”.
Peringatan Hari Buku Nasional di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 1981. Sebagai realisasi dari Keppres yang telah ditetapkan satu tahun sebelumnya. Tema hari buku yang diangkat pada saat itu adalah “Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Membaca”.
Selanjutnya, menjadi rutin dan berkesinambungan bahwa Hari Buku Nasional diperingati setiap tahun. Tema yang diangkat setiap tahun juga berbeda-beda. Mulai dari tema “Buku Perpustakaan dan Pendidikan”, “Kreativitas Bangsa dalam Buku”, hingga tema hari buku “Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Membaca”.
Pada tahun 1994 merupakan tahun penting bagi peringatan Hari Buku Nasional di Indonesia. Pada saat itu diluncurkan gerakan nasional “Indonesia Membaca”. Gerakan yang cukup progresif ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan menumbuhkan budaya baca di Indonesia. Hal ini seiring dengan peningkatan program pembangunan di Indonesia yang meliputi banyak bidang.
Kemudian pada tahun 2002, tepatnya pada tanggal 23 April 2002, Pemerintah Indonesia menandatangani Deklarasi Buku Asia di Beijing, China. Dalam deklarasi tersebut, Indonesia menyatakan dukungannya untuk memperkuat industri penerbitan buku dan mempromosikan minat baca di Asia. Inilah salah satu bentuk peran penting Indonesia di kawasan, untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di banyak negara.
Selanjutnya pada tahun 2015, perkembangan literasi atau minat baca di tanah air terus meningkat. Peringatan hari buku nasional pada saat itu yakni “Meningkatkan Minat Baca untuk Membentuk Karakter Bangsa yang Berbudaya dan Kreatif”. Tema ini sengaja diangkat, karena sejalan dengan program pemerintah pusat untuk membangun karakter bangsa yang berkarakter, berbudaya, dan kreatif.
Memasuki masa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tepatnya pada tahun 2020, peringatan Hari Buku Nasional di negara kita terpaksa diadakan secara virtual. Tema yang diangkat pada saat itu adalah “Buku Tidak Hanya Menuntut Ilmu, tapi Juga Menghibur”.
Itulah sejarah singkat tentang perkembangan Hari Buku Nasional di Indonesia. Melalui peringatan ini, tentu kita semua berharap dapat terus memupuk minat baca dan menumbuhkan budaya baca yang baik di kalangan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. (*)