ATASI GENG MOTOR DI KOTA TASIK BUTUH “KEROYOKAN”

 

Fenomena berandalan bermotor di wilayah Kota Tasikmalaya menjadi tanggungjawab bersama. Namun sejauh ini, gerakan masif dalam menghadapi fenoemena sosial tersebut baru dilakukan oleh aparat Kepolisian saja, salah satunya dengan melakukan Patroli dan Sosialisasi.

 

Sejumlah tindak kriminalitas yang dilakukan oleh berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya, seperti kasus perusakan salah satu rumah warga di jalan Setiamulya Tamasari, kasus pengeroyokan di jalan Cipicung Cihideung, hingga yang terakhir kasus pembacokan di jalan Ampera, Kecamatan Cipedes beberapa waktu lalu, menjadi bukti bahwa teror dari berandalan bermotor masih nyata adanya.

 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dprd Kota Tasikmalaya, Muslim mengatakan, patroli yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, nampaknya belum cukup mampu untuk mengatasinya. Muslim menilai, butuh kolaborasi antar lembaga pendidikan, peran orang tua termasuk pihak pemerintahan, dalam menyelesaikan permasalan tersebut.

 

Menurut Muslim, penyuluhan terhadap pencegahan berandalan bermotor membutuhkan proses panjang. Dimana hal tersebut harus ada program khusus, salah satunya seperti pendidikan politik, yang dilakukan oleh kesbangpol bersama dinas pendidikan, dengan pemat

 

eri dari pihak Polres, Kejaksaan hingga pihak Kodim. Sebab pelaku berandalan bermotor rata-rata didominasi oleh kalangan pelajar.

 

Muslim menambahkan, mengatasi permasalah berandalam bermotor memerlukan kekompakan, baik dari pihak Kepolisian, Pemerintahan hingga DPRD. Dalam segi penganggaran pun dinilai harus maksimal, agar penyuluhan bisa berjalan secara berkelanjutan, dengan tidak hanya dilakukan pada saat kejadiannya saja.

Rifki Saebani, Radar Tv, Melaporkan.

 

Selengkapnya :

https://youtu.be/FenLMTlVajI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar